Memory

Memory

6.09.2012

Sebuah Cerita Klasik

Sebuah hal yang sebenarnya banyak yang kurasakan saat ini, adalah jauh dari orang tua. Ada banyak cerita yang mungkin ga bs diungkapakn. Inget masa masa smp dulu sekolah udah sama bude, meskipun dulu terasa berat tetapi semuanya dapat berjalan dengan lancar. Setelah itu bs kembali lagi balik ke Klaten dan sekolah di Kolose Mikael itu sebuah hal yang mengesankan karena bertemu teman - teman beda daerah dan banyak hal lucu juga menarik saat itu meskipun sebenarnya dulu dalam pelaaran teori termasuk hasil - hasil yang didapat kurang memuaskaan apalagi sering dimarahi orang tua sering berangkat kesiangan tapai aku ingat dari smp kedua orang tua elalu perhatian meskipun jauh dulu dan sewaktu sama mereka lagi tak kurang perhatian juga mereka. Termasuk agak bandel dulu tapi aku lihat kedua orang tuaku selalu sabar dalam hal apapun. Inget dulu pernah ketilang motor, dengan besar hati ayahku mengambilkan stnk yang disita di kantor polisi wah memang goblok aku. Juga cerita bersama 2 kawan yaitu hugo dan agang setiapa pulang berboncengan motor bertiga pada suatu waktu kena tilang di Makam Haji pas melewati pos, Polisi sudah mengawasi kami dari jauh bahwa dua temanku turun dahulu sebelum melewati pos polisi, nah tertangkaplah lagi dan saat itu untung saja polisi mau dibayar meskipun kami bertiga dimarahi di kantor polisi. Banyak cerita menarik dengan dua kawanku itu dan sekarang sudah tidak bisa bersama -sama lagi. Semoga liburan nanti dapat bertemu lg..amin.

Hal yang membuat saya bangga dulu saat bersekolah di sekolah Kolose bahwa ada kebanggaan tersendiri sebagai keluarga Kolose Indonesia. Meskipun dalam akademik saya tidak bisa mencapai hal terbaik dulu tetapi  dalam berhubungan dengan teman - teman walaupun mereka beda agama kami sudah seperti keluarga. Hal menarik dari sekolah saya dulu adalah bahwa yang saya acungi jempol meskipun di bawah yayasan Katolik tetapi agama bukan penghalang buat berteman dan membangun persaudaraan. Semangat "Man for others" selalu ditanamkan sebagai warga Kolose  dan motto kita selalu "Ad Maiorem Dei Gloriam" semuanya itu hanya demi kemuliaan Tuhan. Semangat itu tetap saya ingat walaupun sudah menjadi alumni dan semoga dapat membangun semangat itu untuk kedepannya. Ketika saya lulus dulu itu adalah baru permulaan, masih banyak tantangan kedepannya lagi.

Kemudian dengan bangga saya lulus saat itu puji Tuhan, Ada satu harapan yang pada saat menjadi hal malah menjadi kehidupan saya harus berubah. Ingin sekali dulu masuk di Perguruan Tinggi yang masih satu yayasan dengan sekolah saya yaitu ATMI (Akademi Teknik Mesin Industri ) Yang pada saat ini sudah menjadi Politeknik. Keinginan terbesar itu masuk dan berkuliah disitu dan pada waktu pengumuman hasilnya saya tidak lolos dalam seleksi. Dan pada saat itu perguruan negeri pun saya tidak ambil nah pada tahun itu saya tidak jadi kuliah meskipun sebenarnya sudah ditrima di Mekatronika Sanata Dharma tetapi karena masalah keuangan juga harus ditunda dahulu meskipun pada saat itu banyak hal yang tiak dapat saya terima. Setelah itu Orang tua menyarankan untuk bekerja dahulu selama setahun. Awalnya memang berat tetapi ingat dengan jasa - jasa mereka saya harus tetap kuat dalam menjalaninya. Bersama dua teman saya Adit dan Thomas saya mendaftar di PT. Fajar Surya Wisesa yaitu pabrik kertas yangpada saat itu membutuhkan lulusan dari kami dan kami pun diterima. Dalam perjalanan suka duka dalam bekerja bersama dua teman kami ngekos satu kamar buat bertiga agar hemat. kos saat itu 300 ribu dan dibagi bertiga. Dalam bekerja di pabrik fisik harus menunjang karena lumayan berat kami sebagai operator mesin bubut yang selalu diperintah dan kadang dimarahi atasan. Merasakan pertama kalinya dahulu kerja sendiri dan jadi berfikir..oh begitu susahnya kerja dan hidup sendiri. Setelah 6 bulan kami bertiga di tetapkan sebagai karyawan tetap dan pada saat itu saya dan adit menolak karena mau melanjutkan kuliah. Adit kembali daftar di ATMI dan puji Tuhan dia keterima serta saya kuliah di Poltekkes Jakarta II jurusan teknik Elektromedik. Dengan kebaikan tante juga om saya dibiayai kuliah D3 selama 3 tahun juga untuk menemani anak - anak mereka yang tergolong Tante dan Om saya adalah orang yang sibuk karena keduanya Dokter Polisi.Disini tentunya banyak hal baru lagi dengan teman banyak yang dari luar jawa juga dengan berbagai suku bangsa. Cukup disini dulu, tunggu kelanjutan cerita ini.

AMDG